AKU DAN PELANGI MERINDU
Karya: Rina Fitriati
Rintiknya tak jua halau inginku
Gerimis berlalu tinggalkan bayangmu
Pelangi...
Beranjak lepas menghentak langit
Kau ajak ku telusurimu
Rapuh kau direlung sana
Mengiba hati tuk tegarkan diri
Percikan asa membuncah kacaukan angan
Hempaskan lenguhan waktu berlalu
Pergiku tak rela tinggalkan indah
Resah ulur harapku
Raih semua keluhmu
Semburat warna membekas di sudut hati
Selaksa makna menyeruak dalam lamunan
Lalui mimpi hadirkan melodi
Lagu suka gelorakan sukma
Berontak galauku acuhkan sepi
Tak mampu biarkan kau sendiri
Pelangi....tak ingin lari
Meski lara menyapa
Tersentak kudengar lirih
Pelangi berucap,
Aku merindu....
tidak mudah memahami puisi hanya dari membaca sekali dua kali, apalagi sepintas. Untuk memahami puisi, setidaknya perlu dua unsur utama. Unsur pertama ialah unsur intrinsik. Sedangkan yang kedua ialah unsur ekstrinsik. Kedua unsur ini sama sekali tidak bisa dipisahkan. Sebab unsur ekstrinsik sering kali memengaruhi unsur intrinsik. Malah bisa juga sebaliknya. Misalnya, bila penulisnya adalah orang yang melankolis, kecenderungan puisinya bisa bernada melankolis. Kalaupun bernada gembira, puisinya bisa dianggap sebagai gambaran ideal yang hendak dicapainya. Puisi merupakan permainan bahasa yang terkadang melampaui bahasa verbal.
Dalam mengkaji suatu puisi, unsur-unsur kebahasaan, mulai dari pola sintaksis, morfologi, hingga fonologi jelas bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan nuansa tertentu. Oleh karena itu, orang-orang sastra, khususnya para pujangga, bisa dikategorikan sebagai ahli bahasa yang baik karena dapat memanfaatkan beragam aspek bahasa untuk menghadirkan makna.
Kadang puisi itu maknanya bisa melebihi bahasa dan tidak semua orang mampu memaknainya, hanya pembuat puisilah yang paling tahu apa makna puisi dia sebenarnya, namun ada satu golongan lagi yang dapat menjembatani antara orang awam dan pembuat puisi, yaitu kritikus sasta, mereka cukup rajin memaknai puisi dan menganalisanya, saya ingin sekali menjadi kritikus sastra, tetapi apa daya tak punya upaya dan kemampuan, namun karena rasa keingintahuan saya dalam memahami puisi, saya akan coba memaknai puisi diatas, Puisi berjudul aku dan Pelangi Merindu dari Rina Fitriati sangat indah dan meluapkan emosi, saya mencoba menyelaminya dengan bahasa awam seperti ini:
“Aku merasakan suatu keinginan dihati yang cukup kuat, untuk mengenal seseorang yang telah meninggalkan kenangan dalam hidupku, seseorang yang begitu indah bagai pelangi, Kenanganmu mulai muncul dalam kehidupanku, Membawaku kembalii dan mengingat masa masa dulu, Kenangan yang masih terlalu ringkih, yang masih perlu dukunganku tuk kuat menjalani masa, yang telah menggugah rasa dan membingungkan fikiranku, Mengembalikanku kedalam ingatan masa dulu. Sehingga muncul rasa penyesalan saat meninggalkanmu. Aku masih berharap sesuatu padamu, berharap masih bisa membantumu tuk kuat menjalani hidup, hal ini kulakukan sebagai permohonan maafku, Karena kemunculanmu tak bisa disangkal, dihindari dan diabaikan, Meski tak dapat dijelaskan namun mengisi seluruh fikiranku. Sampai masuk dialam mimpi dengan indah, mimpi indah yang menggembirakanku. Aku mulai merasakan hatiku yang menggelora dan ingin meninggalkan kesepian yang selama ini kujalani, Aku ingin selalu menemani,mu tak ingin meninggalkanmu lagi, Meski rintangan menghadang, karena ini tiada artinya saat kau mengucapkan kerinduanmu padaku…”
Entah makna tersebut benar atau tidak, hanya Rina yang tahu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar