Oleh: Irman Musafir Sufi
Hampir setiap bulan saya ada tugas ke Muara Badak Kalimantan Timur, kebetulan perusahaan saya ada cabang di wilayah tersebut, untuk mencapai muara badak ditempuh sekitar 4-5 jam dari Balikpapan melewati Samarinda. Dalam perjalanan saya selalu menyempatkan menikmati Tahu Sumedang, ini agak menarik karena penjualnya sama sekali tidak bisa berbahasa sunda, tetapi rasa Tahunya memang tidak berbeda dengan Tahu Sumedang yang ada di Jawa Barat. Selain itu beberapa tempat yang selalu saya ingat adalah bukit soeharto, konon diambil dari nama mantan presiden RI, kemudian tempat orang Dayak yang bernama Pampang (Sekilas seperti Mampang Jakarta), di wilayah tersebut memang ada suku dayak tinggal, saya pernah dating kesana sekali namun sayangnya tidak sesuai harapan saya, apa yang disajikan dan apa yang kita bayar Nampak tak sepadan, kita masuk bayar kemudian nonton atraksi bayar, berphoto bayar, memotret bayar, bawa kamera bayar dengan harga yang tidak murah, sementara disana hanya melihat2 rumah panggung yang Nampak biasa dengan atraksi yang sangat biasa pula, nampaknya perlu diatur oleh Dinas Pariwisata setempat supaya lebih menarik lagi sehingga wisatawan tidak kecewa.
Di Samarinda ada 2 tempat yang saya selalu ingat yaitu Sungai Mahakam dan Mesjid Islamic Centre, saya pernah mampir ke masjid tersebut sekali dan berphoto sayangnya cuma sebentar dan setiap lewat selalu bikin penasaran selain karena kemegahannya juga menaranya yang setinggi 99 m (15 lantai), dalam bayangan saya masjid ini lebih besar daripada masjid Istiqlal dan kemegahannya menandingi masjid Kubah Emas ataupun masjid-mesjid yang ada di Luar Negeri seperti masjid Cordoba ataupun istana Alhambra. Alhamdulillah di Bulan November saya sempat mampir agak lama secara tak sengaja karena tugas tambahan mendadak untuk melakukan pemotretan bangunan sehingga saya change flight dari pagi ke malam, pemotretan selesai siang dan waktu saya agak panjang. Tidak lupa saya titip pesen ke Supir Taxi untuk mampir agak lama, sang supir senyam senyum saja yang penting dikasih tips J.
Saya mulai memotret bangunan bagian luar, sangat indah, kemudian saya naik ke menara bayar 10.000 (murah meriah), dari ketinggian 99 meter terlihat panorama kota Balikpapan dari atas serta sungai Mahakam dan jembatannya (seperti pemandangan dari Helikopter), kubah masjid yang sangat besar juga terlihat dari atas seperti maket masjid. Dari luas serta bangunannya yang besar serta beberapa bangunan pendukung didekatnya saya jadi teringat masjid biru (Blue Mosque) di Istanbul Turki, kalau tidak salah masjid tersebut adalah masjid Suleymaniye, tempatnya sangat luas dengan khas bangunan yang banyak kubah seperti jamur, di sekitar masjid berdiri beberapa bangunan pendukung yang konon sebelumnya adalah madrasah (sekolah), rumah sakit, kantor dan tempat fungsional lainnya, pada dasarnya memang masjid adalah tempat berkumpulnya aktivitas masyarakat seperti juga masjid nabawi di Madinah di jaman Rasulullah, fungsi social kemasyarakatan masjid sangat menonjol dibandingkan sekarang dimana masjid hanya sebagai tempat beribadah saja.
Dari pemandu wisata diceritakan bahwa masjid ini dibangun oleh PT Total, dan menurut Wikipedia Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih. Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.
Di Kota Samarinda banyak berdiri masjid-mesjid, bahkan sisi kota di pinggir sungai Mahakam saja banyak berdiri masjid-mesjid yang jamaahnya tidak banyak, dengan adanya Masjid Islamic Centre ini mudah-mudahan menggugah penduduk Kota Samarinda untuk selalu berjamaah baik dimesjid terdekat atupun di masjid ini. Maaf nih photonya kurang teratur karena buru-buru dan lumayan banyak he he. Silahkan aja lihat-lihat. Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar