Minggu, 11 September 2011

TADABUR ALAM KE PANTAI PELABUHAN RATU



Oleh: Irman Musafir Sufi
Pelabuhan Ratu adalah pantai di selatan kabupaten sukabumi yang terkenal sebagai wisata rakyat diantaranya hari nelayan atau hari2 libur nasional yang dipenuhi masyarakat dari berbagai daerah, pantai ini terkenal juga dengan olahraga surfing disekitar cimaja. Dari rumah saya cibadak tidaklah terlalu jauh, dapat dicapai sekitar 45 menit (mungkin 30 menit jika ngebut), kebetulan sekitar libur lebaran pelabuhan ratu sangat padat dan pusat kemacetan sehingga saya alihkan unuk berwisata kesana seminggu kemudian. 
Bagi saya pelabuhan ratu tidaklah begitu indah dibandingkan Phuket, Kuta, bahkan Pangandaran, yang saya lebih tertarik justru pantai-pantai sesudah pelabuhan ratu mulai dari cibangban, sawarna sampai ke cikotok atau mungkin ujung genteng, tetapi sayang saya belum punya kesempatan kesana, yang saya tuju sekarang adalah Cibangban yang saya dengar pantainya lebih bersih dari pelabuhan ratu dan alami, sekalian juga nyenengin keluarga karena libur lebaran tidak kemana mana. Saya sangat tertarik ke pantai ini sekalian mencoba hobi photografi saya sekalian melihat-lihat kekuasaan Allah. dalam Al Quran kata Albar (yang berarti ‘darat’) disebut 12 kali, sedangkan kata Albahr (yang berarti ‘laut’) baik tunggal maupun jamak (mufrod, mutsanna dan jama’nya) disebut sebanyak 40 kali. Perbandingan tersebut sama dengan perbandingan antara daratan dan lautan di planet bumi ini. (Sumber= http://www.indonesiaindonesia.com/f/3866-mukjizat-allah/)

Bagi yang ingin ke pelabuhan ratu memang lebih baik dihindari hari-hari besar/libur nasional karena antusias warga yang datang sangat tinggi dan hal ini akan bikin bĂȘte di perjalanan karena macet serta bingung dipantainya karena kendaraan susah jalan. Kami berangkat sore hari dengan tujuan bermalam di rumah kakak saya, di perjalanan sangat banyak restoran yang menawarkan makanan beragam jenis namun kami tidak lupa mampir di Sate Mang Dilah didaerah warung kiara, selain rasanya enak juga murah meriah (selera nusantara bukan selera nu sangsara), satu tusuk sate ayam cuma 700 rupiah, sate kambing 800 rupiah, sop kambing 5000 rupiah. Makan berenam sepuasnya tidak akan lebih dari 100 ribu itupun dengan porsi dobel dobel, sangat jauh dengan sate favorit saya di cibadak (Bah Otoy) satu tusuk aja sekitar 1.500 rupiah, jadi ingat cerita seorang koki teman saya katanya beda makan orang Indonesia dan orang barat yaitu kalo orang Indonesia yang penting enak dan banyak, kalo orang barat yang penting enak dan sehat, padahal rasulullah menganjurkan makan sedikit dan sehat ya?:) 
Kami berangkat ke pantainya pagi hari karena malamnya sibuk silaturahmi dengan keluarga kakak, kami susuri pantai mulai dari citepus,  karang hawu, cisolok sampai akhirnya ke cibangban, semua pantai yang kami susuri sangat penuh pengunjung, cibangbanlah yang pengunjungnya relative tidak terlalu penuh. Kegiatannya ya sama saja dengan yang lain, makan ikan bakar sekeluarga, lihat orang-orang yang bermain dan berenang di pantai, ngasih kesempatan anak main pasir. Kebetulan kami beli ikan duluan di tempat pelelangan ikan dan minta dibakar dan dibumbui disana, harganya paling mahal 50.000 untuk ikan besar, jadi di cibangban kami cuma sewa tempat makan (saung) 10.000 rupiah, murah kan?
Suasananya memang pas karena saat itu juga banyak perahu nelayan yang kembali sesudah berlayar jadi lumayan kelihatannya seperti di Genoa (Heuheuy). Beberapa saat saya cuma jeprat-jepret dan mengamati para pegunjung, anak sayapun cuma tertarik main pasir karena takut dengan ombak. Sebenarnya jika diteruskan kearah banten atau ujung genteng banyak pantai-pantai indah alami, teman saya yang pernah kesana bilang katanya kayak di Film “The Beach”, mungkin kayak Phuket kali, karena the beach shooting disana, banyak sewa kendaraan bahkan sepeda di pinggir jalan yang memungkinkan para backpacker jalan-jalan ke tempat-tempat terpencil, sayangnya waktu kami sempit sehingga siang-siang langsung pulang kembali ke rumah. Alhamdulillah beberapa moment bisa saya abadikan. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar