Rabu, 19 Oktober 2011

(MM Ubhara) Analisa Marketing Restoran Galley


Oleh Irman Musafir Sufi
JOHN Galley, seorang pria yang ingin membuat nama dalam Bisnis Restoran, membuka sebuah 'Restoran kecil' di Pantai California Selatan, Masyarakatnya dikenal sebagai tempat berkumpulnya penduduk BERPENGHASILAN TINGGI, seperti: bintang film, produser televisi, Eksekutif bisnis, orang-orang profesional, penulis, dan seniman. Salah satu nilai dalam Filsafat Bisnis Mr Galley ditunjukkan dalam pernyataannya bahwa ia ingin menangkap 'kereta dagang'. Dia menyewa ruang untuk restoran di salah satu BANGUNAN BOBROK diujung sisi darat yang sibuk  dimana empat jalur jalan raya pantai terbagi.
Mr Galley mengadopsi 'MOTIF KAPAL GALLEY” (dapur - sebuah kapal rendah yang panjang, terutama didorong oleh dayung) untuk restoran, dan tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh nama sendiri dan kedekatannya dengan laut. Item pada MENU di Restoran Calley adalah nama untuk tokoh-tokoh terkenal dalam literatur petualangan di laut lepas, seperti Seafood Platter "Kapten Hook, Ismail New England, dll. Tingkat HARGA ditetapkan jauh lebih TINGGI daripada di restoran lain di sepanjang jalan raya. Meskipun ia telah membuat persiapan yang rumit untuk GRAND LAUNCHING, namun respon tidak seperti apa yang diharapkan. PENDAPATAN restorannya rendah selama beberapa bulan, sesuatu yang tidak diharapkan, bahkan setelah sepuluh bulan tidak membaik.
    Teman-temannya menyarankan bahwa Mr Galley menurunkan harga sesuai dengan pesaingnya, yang melayani KALANGAN AGAK SANTAI (informal), yang pergi kepantai dan penjualan keluarga local. Dia diberitahu oleh orang-orang bisnis berpengetahuan di masyarakat bahwa restoran itu tidak akan pernah menarik pelanggan kaya, karena lokasinya LOKASINYA YANG TIDAK MENGUNDANG dan PENAMPILAN LUAR yang menjemukan (membosankan / monoton). Pelanggan menganggap makanan yang cukup baik, tetapi sangat TIDAK CUKUP BAIK JIKA HARGANYA TINGGI. Mereka tidak kembali.
Mr Galley begitu keukeuh dengan pandangannya sendiri bahwa ia terus berusaha untuk menarik orang-orang terkenal dan kaya. Reaksinya terhadap kinerja bisnisnya selama tahun-tahun pertama: "Yah, PENJUALAN rendah, tapi saya menawarkan makanan terbaik di kota, dan akan ada biaya untuk itu. Jika aku seperti itu, orang kaya disekitar sini yang akan menemukan saya ".
TANGGAPAN Nya untuk saran adalah:
  "Aku tidak akan menarik bagi keluarga dengan anak-anak.
     Mengapa saya harus? Apa yang dibutuhkan adalah kota ini sebuah 'kelas tinggi restoran. "
Bisnis masuk ke tahun kedua dengan beberapa perubahan pemasaran. Beberapa hidangan khusus DITAMBAHKAN KE MENU, dan LAMPU TERANG dipasang menghadap jalan raya. Tingkat PENJUALAN tetap 'tidak menguntungkan', tapi Mr Galley bersikeras bahwa: Bumi disekitar kita, mereka akan menemukan restoran saya, tunggu saja. Sayangnya, itu John Galley yang menunggu. Dia menunggu sampai ia tabungannya terkuras, sampai ia jatuh tempo terlambat membayar sewa, dan sampai pemasoknya menarik kredit. Akhirnya dia terpaksa untuk menutup restoran setelah 18 bulan.
Kenapa Galley bisa bangkrut? Terus bagaimana sebenarnya cara mengatasi masalahnya?
Berikut akan saya analisa dari kacamata ilmu marketing, saya sudah tandai dengan huruf besar diatas untuk memudahkan analisa.
Sebenarnya market Rastaurant Galley cukup bagus yaitu wilayah dimana orang-orang kaya tinggal, namun Galley gagal dalam mengimplementasikan konsep POSITIONING, yaitu menciptakan keunikan produk tetap tinggal dalam persepsi pelanggan seperti contoh BMW yang sudah dicitrakan sebagai kendaraan mewah dan elegan, atau esia sebagai handphone murah-meriah dan merakyat. Positioning yang pas ini menjadi sangat penting, sebab dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
Dalam konsep marketing ada 3 hal utama yaitu selling concept, marketing concept dan social marketing concept perbedaannya adalah:
1.     Selling concept, melakukan langkah awal dari factory untuk memulai proses penjualan produk. Dan lebih berorientasi pada target penjualan produk karena proses selling terpacu pada peningkatan volume penjualan tanpa melihat follow up loyalitas konsumen.
2.     marketing concept memulai langkah dari pasar dan melakukan riset untuk mengetahui apa yang sebenarnya diperlukan oleh konsumen. Sehingga dengan adanya integritas sebagai marketing, seorang marketer mempunyai tugas memberikan edukasi produk kepada konsumen. Sehingga orientasi akhir lebih memberikan hubungan yang lebih panjang. Karena adanya loyalitas konsumen terhadap suatu produk yang telah ditawarkan.
3.     social marketing pada intinya adalah bagaimana menjadikan isu-isu sosial untuk meningkatkan pemasaran atau kinerja merek mereka. Dalam hal ini, ada strategi untuk membangun emotional branding konsumen dengan situasi sosial yang ada. Seperti Aqua, yang menggunakan strategi social marketing. Sekian rupiah dari penjualan Aqua akan didonasikan untuk memberi air bersih di suatu daerah tertentu.

Dalam melakukan penjualan juga akan terkait dengan promosi dan distribusi yang dikenal dengan Promotion Mix dan Distribution Mix, Dengan Elemen-elemen sebagai berikut:
1.     Promotion Mix
Promotion mix adalah sebuah kombinasi spesifik dari metode promosi yang digunakan untuk satu produk atau ragam produk. Unsur-unsur bauran promosi dapat meliputi periklanan cetak atau siaran, pemasaran langsung, penjualan pribadi, titik menampilkan penjualan, dan / atau merchandising.
Ada tujuh aspek utama dari campuran promosi [1] Ini adalah.:
a.    Periklanan - Presentasi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh: iklan Cetak, radio, televisi, billboard, direct mail, brosur dan katalog, tanda-tanda, di dalam toko display, poster, gambar gerak, halaman Web, iklan banner, dan email.
b.    Menjual secara pribadi - Sebuah proses membantu dan membujuk satu atau lebih prospek untuk membeli barang atau jasa atau untuk bertindak atas ide melalui penggunaan sebuah presentasi lisan. Contoh: Penjualan presentasi, rapat penjualan, penjualan pelatihan dan program insentif untuk penjual perantara, sampel, dan telemarketing. Bisa tatap muka atau melalui telepon.
c.     Penjualan promosi - Media dan non-media komunikasi pemasaran yang digunakan untuk waktu yang telah ditentukan, terbatas untuk meningkatkan permintaan konsumen, merangsang permintaan pasar atau meningkatkan ketersediaan produk. Contoh: Kupon, undian, kontes, sampel produk, rabat, melikuidasi premi, pameran dagang, trade-in, dan pameran.
d.    Public Relation - stimulasi intim sebagai pasokan bagi unit produk, jasa, atau bisnis dengan menanamkan berita penting tentang produk atau program atau perusahaan. Contoh: koran dan majalah artikel / laporan, TV dan presentasi radio, sumbangan amal, pidato, iklan masalah, dan seminar.
e.    Citra perusahaan - Image dari suatu organisasi adalah titik penting dalam pemasaran. Jika reputasi perusahaan buruk, konsumen kurang bersedia untuk membeli produk dari perusahaan ini karena mereka akan, jika perusahaan memiliki citra yang baik. Contoh AdamAir dengan citra kecelakaan yang tinggi.
f.      Direct Marketing sering tercantum sebagai bagian kelima dari bauran pemasaran, yaitu penjualan langsung seperti took, grosir, penjual asongan.
g.     Pameran – dengan mengadakan ameran anda membuat produk anda, dan biarkan pembeli potensial mencoba produk, dengan cara ini, anda mengetahui secara langsung apa yang orang lihat di produk Anda. Sisi negatifnya, pesaing anda dapat melihat apa yang Anda lakukan. Contoh pameran batik.
h.    Sponsor kadang-kadang ditambahkan sebagai aspek kedelapan. Misalnya sponsor acara musick.
2.     Distribution Mix
Kombinasi bauran distribusi lima komponen utama distribusi barang yang efektif, yaitu (1) persediaan, (2) pergudangan, (3) komunikasi, (4) kemasan, dan (5) transportasi.
Bauran Distribusi merupakan integrasi dari beberapa elemen sebagai Proses memindahkan barang / jasa dari titik produksi ke titik konsumsi. Ini melibatkan integrasi persediaan dan pergudangan. Faktor-faktor lain yang terlibat dalam bauran distribusi kemasan dan transportasi. Bauran distribusi penting dalam sebuah perusahaan karena menentukan bagaimana perusahaan mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen. Selain itu, distribusi penting dalam sebuah perusahaan karena mempengaruhi penjualan. Jika perusahaan tidak menggunakan campuran distribusi dengan baik, maka produk yang didistribusikan akan gagal.
Dalam kasus Restoran Galley diatas Elemen Promosi yang telah diterapkan oleh Galley adalah Periklanan sederhana yaitu melalui Grand Launching serta membuat Brighty LIT (Semacam Lampu pengenal yang terang), namun dia tidak melakukan promosi lainnya seperti yang tercantum dalam promotion mix.

Dalam melakukan pemasaran yang sukses sebenarnya ada arahan yang diberikan ilmu marketing yaitu STP (Segmentation, Targeting dan Positioning). Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar bedasarkan kategori-kategori tertentu. By segmenting your market, you can better match supply and demand . Segmenting dilakukan berdasarkan geografi, demografi, tingkat pendapatan, psychographic, tingkah laku, status pemakai, tingkatan konsumen, dan status kesetiaan pelanggan.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Dalam proses ini perusahaan mempertimbangkan apakah akan memilih segemen massal, beberapa segmen, segmen kecil, dan segmen sangat kecil. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih segmen yaitu sumber daya perusahaan, variasi produk perusahaan, product life cycle stage, variasi pasar dan strategi pesai.
Setelah memilih segmen pasar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan positioning. Positioning is how marketers influence customer’s perceptions of a product on service . Tujuan positioning yang bisa dipilih oleh perusahaan , yaitu memperkuat dan memperluas posisi perusahaan yang sekarang, membuat posisi baru yang belum dibuat oleh perusahaan lain, melakukan reposisi dalam persaingan, dan menciptakan eksklusifitas.
Dalam membagi segmen pasar dapat digunakan beberapa kriteria sebagai dasar segmentasi pasar. Pembagian pasar dapat dilakukan atas dasar geografis, demografis serta psikografis, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut setidaknya ada 4 cara : Geographic segmentation, Demographic segmentation, Psychographic segmentation, Behavioral segmentation.
1. GEOGRAFIC SEGMENTATION
Membagi segmen pasar secara geografis artinya pengelompokan konsumennya didasarkan atas tempat, lokasi dan daerahnya. Dengan demikian segmentasinya dapat dikembangkan menjadi beberapa bagian seperti berikut;
Wilayah
Dalam hal ini dapat berbentuk negara, negara bagian, provinsi pulau seperti: Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau.
Daerah Kepadatan Penduduk
Dalam hal ini segmentasi dilihat dari jumlah kepadatan penduduk seperti misalnya Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar dan kota besar lainnya yang dijadikan target market setelah melakukan segmentasi pasar.
Iklim
Dalam hal ini sementasi didasarkan atas iklim daerahnya, misalnya daerah tropis, Sub-tropis, Sedang/dingin
2. DEMOGRAFIC SEGMENTATION
Segmentasi berdasarkan demografi adalah berkaitan dengan masalah kependudukan. Bentuk segmentasi yang dapat dilakukan antara lain:
Umur
Kurang dari 6, 6-11, 12-20, 21-30, 31-40, 41-50, 51-60, lebih dari 61. Misalnya, sabun mandi Cusson ditujukan bukan hanya untuk orang dewasa tetapi ada juga yang untuk bayi/anak-anak.
Jenis Kelamin
Pria, Wanita. Segmentasi ini banyak diaplikasikan untuk pakaian, kosmetik, asesoris rambut, majalah, rokok, mobil. Misalnya, parfum Burt untuk pria dan Channel untuk wanita.
Besarnya Keluarga
1-2, 3-4, 5-7, 8 atau lebih
Tipe Keluarga
Keluarga inti (suami istri), keluarga kecil (suami,istri, anak), keluarga besar (suami, istri, anak, orang tua, saudara). Aplikasi dalam pemasaran adalah adanya kemungkinan bagi keluarga besar untuk berbelanja bersama dan dalam jumlah besar.
Siklus Hidup Keluarga
Muda, tidak kawin; muda, kawin, tidak ada anak; muda, kawin, anak terkecil kurang dari 6 tahun; muda, kawin, anak terkecil 6 tahun atau lebih; tua, kawin, ada anak; tua, kawin, tidak ada anak di bawah 18 tahun; tua, tidak kawin; lain-lain.
Pendapatan
Kurang dari Rp300.000,00; Rp300.000,00 Rp750.000,00; Rp750.001,00-Rp200.000,00; Rp 1.200.00; Rp 1.700.000,00; di atas 1.700.000,00. Biasanya diterapkan untuk kendaraan, kapal, pakaian, kosmetik, liburan dan perjalanan.
Pekerjaan
Profesional, ahli teknik; manajer; ofisial, pemilik,tenaga administrasi, tenaga penjual, tukang, mandor, operator, petani, ibu rumah tangga, mahasiswa, purnawirawan, pelajar, penganggur.
Pendidikan
SD atau kurang, tidak lulus SMP, lulus SMP, tidak lulus SMA, lulus SMA, tidak lulus Universitas, sarjana, master ke atas.
Kepemilikan Rumah
Rumah sendiri, Menyewa
Agama
Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha
Ras Kebangsaan
Amerika, Inggris, Prancis, Indonesia, Jepang.
3.              PSIKOGRAFIS
Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik kepribadian. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jenis produk dan merek suatu pembelian individu akan mencerminkan bahwa karakteristik orang dan pola hidup. Kegiatan, minat, dan survei pendapat adalah salah satu alat untuk mengukur gaya hidup. Dalam hal ini segmentasi pasar yang digunakan adalah berdasar atas ciri-ciri kepribadiannya. Untuk itu segmentasinya dapat berdasar atas: Kelas Sosial
* Gaya hidup
* Kepribadian
4.              BEHAVIORAL SEGMENTATION
Segmentasi perilaku didasarkan pada pengetahuan pelanggan aktual produk tertentu, menggunakan produk-produk, dan tanggapan mereka terhadap produk tertentu. Hal ini memiliki keuntungan dari menggunakan variabel yang terkait erat dengan produk itu sendiri.

Seperti kita ketahui dari kasus Galley bahwa target marketnya dia ternyata Masyarakat kelas atas yaitu orang-orang terkenal dan kaya seperti bintang film, produser televisi, Eksekutif bisnis, orang-orang profesional, penulis, dan seniman.
Mungkin yang perlu diperhatikan juga adalah konsep PLC (Product Life Cycle)nya karenasetiap produk tidak selalu panjang umurnya apalagi saat distribusi bisa terdapat kerusakan dan sebagainya. Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Jadi dari paparan diatas beberapa langkah radikal jika kita akan mengambil alih Restoran Galley adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai objektif pemasaran maka harus dilakukan melalui strategi 4P, kita perlu memanipulasi dengan cara yang paling efektif di antara variables yang terdapat dalam bauran pemasaran tersebut supaya menghasilkan respon yang optimal di kalangan pelanggan.

Secara ringkas, antara variables yang dimaksudkan bagi setiap P berkenaan ialah:


Product

Price

Place

Promotion
- Variety
- Quality
- Design
- Features
- Brand name
- Packaging
- Sizes
- Service/support     
- Returns/benefits
- Warranties

- List price
- Discounts
- Allowances
- Payment period
- Credit terms
- Channel
- Coverage
- Assortments
- Location
- Inventory
- Logistics
- Service level
- Sale promotion
- Advertisement
- Personal selling
- Public relations
- Message
- Media
- Budget

Product. Kita coba bandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.
Price. Kita coba lakukan hitungan biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.
Placement. Produk yang akan ditawarkan tersebut harus mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. pemilihan lokasi tempat usaha yang buruk dapat berakibat langsung kepada kegagalan dari usaha yang dijalankan. Lokasinya yang tidak mengundang harus pindah ke tempat yang eye catching, karena pangsa pasarnya kelas tinggi tentu saja tempatnya harus exclusive.
Promotion. Iklan harus dilakukan dengan memperhatikan biaya, yang jelas restaurant kelas atas harus diik;Lankan dimedia kelas atas juga supaya mengena.
Sebagai tambahan perlu dilakukan juga 4P, yaitu people, process dan physical appearance sebagai perbaikan internal.
People: Kita harus rekrut pekerja yang bagus yang sangat memperhatikan kualitas makanan, penyajian serta hygiene dan sanitasi kelas tinggi, tidak ada toleransi untuk produk yang tidak baik atau sanitasi yang buruk. Karyawan diatur supaya melakukan proses cek dan ricek serta memperhatikan pelayanan terhadap pelanggan, semua karyawan harus berorientasi pelanggan.
Process: Proses yang benar baik dalam produksi dan pelayanan juga harus ditingkatkan, harus dibuatkan standard operating procedure dengan implementasi yang tegas, proses akan menentukan kualitas produk dan pelayanan.
 Physical Appearance: Rupa fisik akan menentukan ketertarikan pelanggan karena itu chief cook harus membuat ide-ide mengenai bagaimana penyajian yang bagus seperti membuat food sampling atau mengolah kembali standard recipe dan penyajiannya atau membuat menu yang memperhatikan physical appearance yang bagus. 
Dengan perubahan radikal diatas maka Restoran Galley akan kembali maju. Sok Atuh Mahasiswa S2 MM 73 silahkan dicontek.

2 komentar:

  1. Ide yang sangat cemerlang! PR dijadikan postingan, wkkk... Trus untuk presentasi piye,Man? ini dicopy,gitu?

    BalasHapus
  2. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    BalasHapus